Skip to main content

Asuhan Keperawatan Jantung Koroner

PENGKAJIAN
Aktifitas
Dilaporkan :
• Kelemahan umum
• Tidak mampu melakukan aktifitas hidup
Ditandai dengan:
• Tekanan darah berkisar antara 124/91 mmhg- 137/97 mmhg
• Denyut nadi berkisar antara 100 - 112 x/menit
• Pernapasan sekitar 16-20 x/menit
• Terjadi perubahan sesuai dengan aktifitasnya dan rasa nyeri yang timbul sekali-sekali waktu batuk.

Sirkulasi
Dilaporkan :
• Riwayat adanya Infark Miokard Akut, tiga atau lebih penyakit arteri koronaria, kelainan katub jantung, hipertensi
Ditandai dengan :
• Tekanan darah yang tidak stabil, irama jantung teratur
• Disritmia / perubahan EKG
• Bunyi jantung abnormal : S3 / S4 murmur
• Sianosis pada membran mukosa/kulit
• Dingin dan kulit lembab
• Edema / JVD
• Penurunan denyut nadi perifer
• Perubahan status mental

Status Ego
Dilaporkan :
• Merasa tak berdaya / pasrah
• Marah / ketakutan
• Ketakuatan akan kematian, menjalami operasi, dan komplikasi yang timbul
• Takut akan perubahan gaya hidup atau fungsi peran
Ditadai dengan :
• Kelemahan yang sangat
• Imsomania
• Ketegangan
• Menghindari kontak mata
• Menangis
• Perubahan tekanan darah dan pola napas

Makan/minum
Dilaporkan :
• Perubahan berat badan
• Hilangnya nafsu makan
• Nyeri abdomen, nausea/muntah
• Perubahan frekwensi miksi/meningkat
Ditandai dengan :
• Menurunnya BB
• Kulit kering, turgor kulit menurun
• Hipotensi postural
• Bising usus menurun
• Edem (umum, lokal)

Sensoris
Dilaporkan :
• Sering pusing
• Vertigo
Ditandai dengan :
• Perubahan orientasi atau kadang berbicara tidak relefan
• Mudah marah, tersinggung, apatis.

Nyeri / kenyamanan
Dilaporkan :
• Nyeri dada/ angina
• Nyeri post operasi
• Ketidaknyamanan karena adanya luka oprasi
Ditandai dengan :
• Post operatif
• Wajah tapak kesakitan
• Perilakau tidak tenang
• Membatasi gerakan
• Gelisah
• Kelemahan
• Perubahan tekanan darah, nadi, dan pernapasan

Pernapasan
Dilaporkan :
• Napas cepat dan pendek
• Post operatif
• Ketidakmampuan untuk batuk dan napas dalam
Ditandai dengan :
• Post operatif
• Penurunan pengembangan rongga dada
• Sesak napas (normal karena torakotomi)
• Tanpa suara napas (atelektasis)
• Kecemasan
• Perubahan pada ABGs / pulse axymetri

Rasa Aman
Dilaporkan :
• Periode infeksi perbaikan katub
• Ditandai dengan :
• Post operati : peradarahan dari daerah dada atau berasal dari insisi daerah donor.

Penyuluhan
Dilaporkan :
• Faktor resiko seperti diabetes militus, penyakit jantung, hipertensi, stroke
• Penggunaan obat-obat kardivaskuler ya ng bervariasi
• Memperbaiki kegagalan/kekurangan

DIAGNOSA KEPERAWATAN
Resiko tinggi penurunan kardiak output :
Faktor resiko :
• Penurunan kontraktilitas miokardium sekunder akibat pembedahan dinding ventrikel, MI, respon pengobatan.
• Penurunan preload (hipovolemia)
• Penurunan dalan konduksi elektrikal (dysritmia)
• Gangguan rasa nyaman: nyeri (akut) sehubungan dengan
• sternotomi (insisi mediastinum ) dan atau insisi pada daerah donor.
• Miokardial iskemia (MI akut angina)
• Peradangan pada jaringa atau edem
• Trauma saraf pada intraoperatif
• kecemasan, gelisahm, mudah tersinggung
• Gangguanprilaku
• Peningkatan denyut nadi

Perubahan peran sehubungan dengan :
Krisis situasi / proses penyembuhan
Ketidakpastian akan masa depan
Ditandai dengan :
• Kemunduran/perubahan kemampuan fisik untuk mengembalikan peran
• Perubahan peran yang sesuai / biasanya atau tanggung jawab
• Perubahan dalam diri / persepsi lain terhadap perannya

Resiko tinggi tidak efektifnya jalan napas sehubungan dengan
• Ventilasi yang tidak adekuat (nyeri/kelemahan otot)
• Penurunan kapasitas pengangkutan oksigen (kehilangan darah)
• Penurunan pengembangan paru (Atelektasis / pnemotorak / hematotorak).

Aktual kerusakan/integritas kulit sehubungan dengan insisi pembedahan dan lokasi jahitan luka.
Ditandai dengan :
Luka / koyaknya permukaan kulit

Kurang pengetahuan tentang keadaan dan pemeliharaan post operasi sehubungan dengan kurang terbuka, mis interprestasi informasi, kurang daya ingat.
Ditandai dengan
• Bertanya / meminta informasi
• Mengungkapkan tentang masalahnya
• Adanya kesalahpaham persepsi
• Tidak adekuat mengikuti instruksi


DAFTAR PUSTAKA :
• Soeparman, Ilmu Penyakit Dalam, Jilid I, Edisi Kedua, Balai Penerbit FKUI, Jakarta, 1987.
• Donna D, Marilyn. V, Medical Sugical Nursing, WB Sounders, Philadelpia 1991.
• Marylin Doenges, Nursing Care Plans,F.A Davis Company, Philadelpia, 1984
• Sylvia Anderson Price, Ph D. R.N. dan L.Mc.Carty Wilson, Ph D. R.N, Pathofisiologi proses-proses penyakit, edisi I, Buku ke empat.

Comments

Popular posts from this blog

Asuhan Keperawatan Pada Pasien Rematoid Artritis

Asuhan Keperawatan Pasien Rematoid Artritis Askep Klien Reumatoid Artritis Pengkajian Aktivitas/ istirahat Gejala : Nyeri sendi karena gerakan, nyeri tekan, memburuk dengan stres pada sendi; kekakuan pada pagi hari, biasanya terjadi bilateral dan simetris. Limitasi fungsional yang berpengaruh pada gaya hidup, waktu senggang, pekerjaan, keletihan. Tanda : Malaise Keterbatasan rentang gerak; atrofi otot, kulit, kontraktor/ kelaianan pada sendi. Kardiovaskuler Gejala : Fenomena Raynaud jari tangan/ kaki ( mis: pucat intermitten, sianosis, kemudian kemerahan pada jari sebelum warna kembali normal). Integritas ego Gejala : Faktor-faktor stres akut/ kronis: mis; finansial, pekerjaan, ketidakmampuan, faktor-faktor hubungan. Keputusan dan ketidakberdayaan ( situasi ketidakmampuan ) Ancaman pada konsep diri, citra tubuh, identitas pribadi ( misalnya ketergantungan pada orang lain). Makanan/ cairan Gejala ; Ketidakmampuan untuk menghasilkan/ mengkonsumsi makanan/ cairan adekuat: mual

Aritmia

1. Pengertian Gangguan irama jantung atau aritmia merupakan komplikasi yang sering terjadi pada infark miokardium. Aritmia atau disritmia adalah perubahan pada frekuensi dan irama jantung yang disebabkan oleh konduksi elektrolit abnormal atau otomatis (Doenges, 1999). Aritmia timbul akibat perubahan elektrofisiologi sel-sel miokardium. Perubahan elektrofisiologi ini bermanifestasi sebagai perubahan bentuk potensial aksi yaitu rekaman grafik aktivitas listrik sel (Price, 1994). Gangguan irama jantung tidak hanya terbatas pada iregularitas denyut jantung tapi juga termasuk gangguan kecepatan denyut dan konduksi (Hanafi, 1996). 2. Etiologi Etiologi aritmia jantung dalam garis besarnya dapat disebabkan oleh : Peradangan jantung, misalnya demam reumatik, peradangan miokard (miokarditis karena infeksi) Gangguan sirkulasi koroner (aterosklerosis koroner atau spasme arteri koroner), misalnya iskemia miokard, infark miokard. Karena obat (intoksikasi) antara lain oleh digitalis, quin

Psyciatric Nursing Care for Elderly

Mental Health Nursing Care for the Elderly Every year the definition of elderly changes, but maybe its fair to talk about the age of 65 as being the start of elderly. While this definition is somewhat arbitrary, it is many times associated with the age at which one can begin to receive pension benefits. At the moment, there is no United Nations standard numerical criterion, but the UN agreed cutoff is 60+ years to refer to the older population. Elderly mental health care is an important issue that affects almost one in every five American adults who are in fact known to be affected by some form of mental illness or the other. These mental illnesses include suffering from dementia and psychosis, delirium as well as depression and schizophrenia. Elderly mental health care today suffers from many lacunae and among these lacunae is the fact the majority of elders suffering from mental ailments shirk from getting them treated. It is commonly found that such elders will