Skip to main content

Suntik Vitamin C, Cara Mudah Dapatkan Wajah Awet Muda

Wajah tampak segar dan kencang di usia yang semakin dewasa tentunya merupakan dambaan setiap wanita dan berbagai usaha mulai dari yang alami hingga medis pun kerap dicoba demi wajah tetap terlihat muda. Belakangan ini, marak dibicarakan sebuah metode baru cara cepat dan mudah untuk mendapatkan wajah awet muda yaitu suntik vitamin C.
Seiring berjalannya waktu, khasiat vitamin C tidak lagi sebatas dapat mengobati sariawan, tetapi vitamin C juga dipercaya sebagai salah satu bahan atioksidan yang bisa mencegah dampak buruk akibat dari radikal bebas.

Suntik vitamin C dianggap lebih efektif dalam mencapai sasaran, karena langsung ke pembuluh darah yang ada di lengan. Asam askorbat yang terkandung di dalam vitamin C diyakini memiliki pengaruh yang besar bagi tubuh dan kulit.

Dosis yang digunakan dalam metode ini umumnya sekali suntik dengan frekuensi satu hingga dua kali dalam seminggu, dan perubahan biasanya terlihat begitu memasuki minggu ke empat. Selanjutnya metode suntik vitamin C dapat dilakukan sekali dalam sebulan tergantung kebutuhan.
Seperti halnya teknik pengobatan lainnya, suntik vitamin C dianjurkan dilakukan oleh tenaga medis yang ahli. Pasalnya, kesalahan suntik ataupun jarum yang tidak steril dapat mengakibatkan alergi. Tentu Anda tidak ingin waktu dan biaya yang sudah dikeluarkan berakhir sia-sia kan?

Ketika vitamin C yang diberikan memadai untuk sel kulit, ada kesempatan baik mengurangi kerutan dan meningkatkan kehalusan permukaan kulit hingga bisa meremajakan kulit, dan inilah yang dimaksudkan sebagai awet muda dengan kulit tampak lebih segar.


http://dunia-wanita-info.blogspot.com/

Comments

Popular posts from this blog

Asuhan Keperawatan Pada Pasien Rematoid Artritis

Asuhan Keperawatan Pasien Rematoid Artritis Askep Klien Reumatoid Artritis Pengkajian Aktivitas/ istirahat Gejala : Nyeri sendi karena gerakan, nyeri tekan, memburuk dengan stres pada sendi; kekakuan pada pagi hari, biasanya terjadi bilateral dan simetris. Limitasi fungsional yang berpengaruh pada gaya hidup, waktu senggang, pekerjaan, keletihan. Tanda : Malaise Keterbatasan rentang gerak; atrofi otot, kulit, kontraktor/ kelaianan pada sendi. Kardiovaskuler Gejala : Fenomena Raynaud jari tangan/ kaki ( mis: pucat intermitten, sianosis, kemudian kemerahan pada jari sebelum warna kembali normal). Integritas ego Gejala : Faktor-faktor stres akut/ kronis: mis; finansial, pekerjaan, ketidakmampuan, faktor-faktor hubungan. Keputusan dan ketidakberdayaan ( situasi ketidakmampuan ) Ancaman pada konsep diri, citra tubuh, identitas pribadi ( misalnya ketergantungan pada orang lain). Makanan/ cairan Gejala ; Ketidakmampuan untuk menghasilkan/ mengkonsumsi makanan/ cairan adekuat: mual

Aritmia

1. Pengertian Gangguan irama jantung atau aritmia merupakan komplikasi yang sering terjadi pada infark miokardium. Aritmia atau disritmia adalah perubahan pada frekuensi dan irama jantung yang disebabkan oleh konduksi elektrolit abnormal atau otomatis (Doenges, 1999). Aritmia timbul akibat perubahan elektrofisiologi sel-sel miokardium. Perubahan elektrofisiologi ini bermanifestasi sebagai perubahan bentuk potensial aksi yaitu rekaman grafik aktivitas listrik sel (Price, 1994). Gangguan irama jantung tidak hanya terbatas pada iregularitas denyut jantung tapi juga termasuk gangguan kecepatan denyut dan konduksi (Hanafi, 1996). 2. Etiologi Etiologi aritmia jantung dalam garis besarnya dapat disebabkan oleh : Peradangan jantung, misalnya demam reumatik, peradangan miokard (miokarditis karena infeksi) Gangguan sirkulasi koroner (aterosklerosis koroner atau spasme arteri koroner), misalnya iskemia miokard, infark miokard. Karena obat (intoksikasi) antara lain oleh digitalis, quin

Psyciatric Nursing Care for Elderly

Mental Health Nursing Care for the Elderly Every year the definition of elderly changes, but maybe its fair to talk about the age of 65 as being the start of elderly. While this definition is somewhat arbitrary, it is many times associated with the age at which one can begin to receive pension benefits. At the moment, there is no United Nations standard numerical criterion, but the UN agreed cutoff is 60+ years to refer to the older population. Elderly mental health care is an important issue that affects almost one in every five American adults who are in fact known to be affected by some form of mental illness or the other. These mental illnesses include suffering from dementia and psychosis, delirium as well as depression and schizophrenia. Elderly mental health care today suffers from many lacunae and among these lacunae is the fact the majority of elders suffering from mental ailments shirk from getting them treated. It is commonly found that such elders will