Skip to main content

Ciri Perjaka dan Selaput Dara

Ada seorang gadis yang mau menikah menanyakan bagaimana cara mengetahuinya kalau calon suaminya itu masih perjaka atau tidak ? terutama nanti dimalam pengantinnya.....
Kemudian juga menanyakan apakah benar bila dia banyak berolah raga akan membuat selaput daranya menipis,hingga dia kuatir pada malam pertamanya nanti tidak bisa membuktikan kalau dia masih perawan.

Ini pertanyaan yang gampang-gampang susah, kenapa kok gampang?, ya karena jawabannya mudah saja tinggal ya atau tidak, yang susah adalah apakah si pria mau berkata jujur...apakah dia masih perjaka atau tidak, jadi tidak perlu untuk menunggu pembuktiannya dimalam pengantin, karena memang tidak ada ciri khusus yang menandakan apakah seorang pria masih perjaka atau tidak. Jadi intinya disini adalah kejujuran saja.

Lain halnya dengan selaput dara yang merupakan ciri khas seorang gadis dan ini perlu pembuktian. Perlu diketahui disini bahwa selaput dara adalah sebuah membran yang terdapat di depan liang miss V, membran ini tidak sepenuhnya utuh, tapi ada sedikit celah untuk mengeluarkan darah menstruasi, tetapi bisa robek akibat persetubuhan atau akibat benturan kuat disekitar situ. Jadi malam pertama bisa saja tidak mengeluarkan darah bila sebelumnya pernah berhubungan atau pernah terjadi benturan, atau bisa saja bila selaput dara ini lentur sekali sehingga tidak robek dan baru robek pada hubungan berikutnya, sehingga baru terjadi perdarahan.

Apakah olah raga membuat selaput dara menjadi tipis...?

Tidak ada penelitian yang mengatakan begitu, yang bisa adalah olah raga bisa membuat selaput dara robek bukan menipis, diantaranya adalah olah raga berkuda, dan olah raga yang ada melompatnya.

Sumber : http://kolomkesehatan.blogspot.com/2008/06/tentang-ciri-perjaka-dan-selaput-dara.html

Comments

Popular posts from this blog

Asuhan Keperawatan Pada Pasien Rematoid Artritis

Asuhan Keperawatan Pasien Rematoid Artritis Askep Klien Reumatoid Artritis Pengkajian Aktivitas/ istirahat Gejala : Nyeri sendi karena gerakan, nyeri tekan, memburuk dengan stres pada sendi; kekakuan pada pagi hari, biasanya terjadi bilateral dan simetris. Limitasi fungsional yang berpengaruh pada gaya hidup, waktu senggang, pekerjaan, keletihan. Tanda : Malaise Keterbatasan rentang gerak; atrofi otot, kulit, kontraktor/ kelaianan pada sendi. Kardiovaskuler Gejala : Fenomena Raynaud jari tangan/ kaki ( mis: pucat intermitten, sianosis, kemudian kemerahan pada jari sebelum warna kembali normal). Integritas ego Gejala : Faktor-faktor stres akut/ kronis: mis; finansial, pekerjaan, ketidakmampuan, faktor-faktor hubungan. Keputusan dan ketidakberdayaan ( situasi ketidakmampuan ) Ancaman pada konsep diri, citra tubuh, identitas pribadi ( misalnya ketergantungan pada orang lain). Makanan/ cairan Gejala ; Ketidakmampuan untuk menghasilkan/ mengkonsumsi makanan/ cairan adekuat: mual

Aritmia

1. Pengertian Gangguan irama jantung atau aritmia merupakan komplikasi yang sering terjadi pada infark miokardium. Aritmia atau disritmia adalah perubahan pada frekuensi dan irama jantung yang disebabkan oleh konduksi elektrolit abnormal atau otomatis (Doenges, 1999). Aritmia timbul akibat perubahan elektrofisiologi sel-sel miokardium. Perubahan elektrofisiologi ini bermanifestasi sebagai perubahan bentuk potensial aksi yaitu rekaman grafik aktivitas listrik sel (Price, 1994). Gangguan irama jantung tidak hanya terbatas pada iregularitas denyut jantung tapi juga termasuk gangguan kecepatan denyut dan konduksi (Hanafi, 1996). 2. Etiologi Etiologi aritmia jantung dalam garis besarnya dapat disebabkan oleh : Peradangan jantung, misalnya demam reumatik, peradangan miokard (miokarditis karena infeksi) Gangguan sirkulasi koroner (aterosklerosis koroner atau spasme arteri koroner), misalnya iskemia miokard, infark miokard. Karena obat (intoksikasi) antara lain oleh digitalis, quin

Psyciatric Nursing Care for Elderly

Mental Health Nursing Care for the Elderly Every year the definition of elderly changes, but maybe its fair to talk about the age of 65 as being the start of elderly. While this definition is somewhat arbitrary, it is many times associated with the age at which one can begin to receive pension benefits. At the moment, there is no United Nations standard numerical criterion, but the UN agreed cutoff is 60+ years to refer to the older population. Elderly mental health care is an important issue that affects almost one in every five American adults who are in fact known to be affected by some form of mental illness or the other. These mental illnesses include suffering from dementia and psychosis, delirium as well as depression and schizophrenia. Elderly mental health care today suffers from many lacunae and among these lacunae is the fact the majority of elders suffering from mental ailments shirk from getting them treated. It is commonly found that such elders will