Skip to main content

Tips Mengetahui Kesetiaan Sang Pacar Lewat Volume Suaranya

Volume suara seseorang mewakili tingkat kesetiaan. Wanita dan pria yang menjadi partisipan studi McMaster University menghasilkan temuan itu.

Menurut studi, wanita yakin, makin rendah suara pria, makin besar kemungkinan pria berselingkuh. Sebaliknya, pria berpendapat, wanita bersuara tinggi lebih mungkin berselingkuh.

Studi pertama ini mengamati hubungan tinggi-rendah suara dengan persepsi kesetiaan orang. Salah satu peneliti, Jillian O’Connor, mengklaim studi ini memberi banyak masukan seputar evolusi suara manusia dan cara manusia memilih pasangan.

"Dalam strategi seksual, kami menemukan pria dan wanita menggunakan volume suara sebagai sinyal bahaya perselingkuhan di masa depan,” papar O’Connor.


Jadi seperti dikutip Daily Mail, makin menarik suara seseorang (tinggi pada wanita dan rendah pada pria) makin besar peluangnya berselingkuh, ungkapnya lagi.

Studi ini diterbitkan pada jurnal online Evolutionary Psychology. Saat penelitian, partisipan diminta mendengarkan dua rekaman suara pria dan wanita. Rekaman itu sebelumnya sudah dimanipulasi menjadi lebih tinggi dan rendah.

Kemudian, partisipan diminta memilih suara yang kemungkinan besar cenderung selingkuh. Salah satu penasehat studi, Profesor David Feiberg, menjelaskan, "Pria berkadar testosteron lebih tinggi memiliki suara lebih rendah, sementara wanita berkadar esterogen tinggi memiliki suara lebih tinggi."

"Tingkat hormon berkaitan dengan tindak perselingkuhan. Temuan ini menunjukkan, orang bisa menggunakan suara untuk mencari pasangan romantis mereka," ujar Feiberg.


Comments

Popular posts from this blog

Asuhan Keperawatan Pada Pasien Rematoid Artritis

Asuhan Keperawatan Pasien Rematoid Artritis Askep Klien Reumatoid Artritis Pengkajian Aktivitas/ istirahat Gejala : Nyeri sendi karena gerakan, nyeri tekan, memburuk dengan stres pada sendi; kekakuan pada pagi hari, biasanya terjadi bilateral dan simetris. Limitasi fungsional yang berpengaruh pada gaya hidup, waktu senggang, pekerjaan, keletihan. Tanda : Malaise Keterbatasan rentang gerak; atrofi otot, kulit, kontraktor/ kelaianan pada sendi. Kardiovaskuler Gejala : Fenomena Raynaud jari tangan/ kaki ( mis: pucat intermitten, sianosis, kemudian kemerahan pada jari sebelum warna kembali normal). Integritas ego Gejala : Faktor-faktor stres akut/ kronis: mis; finansial, pekerjaan, ketidakmampuan, faktor-faktor hubungan. Keputusan dan ketidakberdayaan ( situasi ketidakmampuan ) Ancaman pada konsep diri, citra tubuh, identitas pribadi ( misalnya ketergantungan pada orang lain). Makanan/ cairan Gejala ; Ketidakmampuan untuk menghasilkan/ mengkonsumsi makanan/ cairan adekuat: mual

Aritmia

1. Pengertian Gangguan irama jantung atau aritmia merupakan komplikasi yang sering terjadi pada infark miokardium. Aritmia atau disritmia adalah perubahan pada frekuensi dan irama jantung yang disebabkan oleh konduksi elektrolit abnormal atau otomatis (Doenges, 1999). Aritmia timbul akibat perubahan elektrofisiologi sel-sel miokardium. Perubahan elektrofisiologi ini bermanifestasi sebagai perubahan bentuk potensial aksi yaitu rekaman grafik aktivitas listrik sel (Price, 1994). Gangguan irama jantung tidak hanya terbatas pada iregularitas denyut jantung tapi juga termasuk gangguan kecepatan denyut dan konduksi (Hanafi, 1996). 2. Etiologi Etiologi aritmia jantung dalam garis besarnya dapat disebabkan oleh : Peradangan jantung, misalnya demam reumatik, peradangan miokard (miokarditis karena infeksi) Gangguan sirkulasi koroner (aterosklerosis koroner atau spasme arteri koroner), misalnya iskemia miokard, infark miokard. Karena obat (intoksikasi) antara lain oleh digitalis, quin

Psyciatric Nursing Care for Elderly

Mental Health Nursing Care for the Elderly Every year the definition of elderly changes, but maybe its fair to talk about the age of 65 as being the start of elderly. While this definition is somewhat arbitrary, it is many times associated with the age at which one can begin to receive pension benefits. At the moment, there is no United Nations standard numerical criterion, but the UN agreed cutoff is 60+ years to refer to the older population. Elderly mental health care is an important issue that affects almost one in every five American adults who are in fact known to be affected by some form of mental illness or the other. These mental illnesses include suffering from dementia and psychosis, delirium as well as depression and schizophrenia. Elderly mental health care today suffers from many lacunae and among these lacunae is the fact the majority of elders suffering from mental ailments shirk from getting them treated. It is commonly found that such elders will