Skip to main content

Posts

Showing posts from January, 2012

Asuhan Keperawatan Diabetes Mellitus

Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan Diabetes Mellitus Pengkajian Riwayat Kesehatan Keluarga Adakah keluarga yang menderita penyakit seperti klien ? Riwayat Kesehatan Pasien dan Pengobatan Sebelumnya Berapa lama klien menderita DM, bagaimana penanganannya, mendapat terapi insulin jenis apa, bagaimana cara minum obatnya apakah teratur atau tidak, apa saja yang dilakukan klien untuk menanggulangi penyakitnya. Aktivitas/ Istirahat : Letih, Lemah, Sulit Bergerak / berjalan, kram otot, tonus otot menurun. Sirkulasi Adakah riwayat hipertensi,AMI, klaudikasi, kebas, kesemutan pada ekstremitas, ulkus pada kaki yang penyembuhannya lama, takikardi, perubahan tekanan darah Integritas Ego Stress, ansietas Eliminasi Perubahan pola berkemih ( poliuria, nokturia, anuria ), diare Makanan / Cairan Anoreksia, mual muntah, tidak mengikuti diet, penurunan berat badan, haus, penggunaan diuretik. Neurosensori Pusing, sakit kepala, kesemutan, kebas kelemahan pada otot,

Asuhan Keperawatan DHF (Dengue Haemorhagic Fever)

ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN DHF Pengkajian Pengkajian merupakan tahap awal yang dilakukan perawat untuk mendapatkan data yang dibutuhkan sebelum melakukan asuhan keperawatan . pengkajian pada pasien dengan “ DHF ” dapat dilakukan dengan teknik wawancara, pengukuran, dan pemeriksaan fisik. Adapun tahapan-tahapannya meliputi : Mengidentifikasi sumber-sumber yang potensial dan tersedia untuk memenuhi kebutuhan pasien. Kaji riwayat keperawatan. Kaji adanya peningkatan suhu tubuh ,tanda-tanda perdarahan, mual, muntah, tidak nafsu makan, nyeri ulu hati, nyeri otot dan sendi, tanda-tanda syok (denyut nadi cepat dan lemah, hipotensi, kulit dingin dan lembab terutama pada ekstrimitas, sianosis, gelisah, penurunan kesadaran). Diagnosa keperawatan yang Muncul Hipertermi berhubungan dengan proses infeksi virus dengue. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual, muntah, tidak ada nafsu makan. Intervensi Diagnosa 1. : Gangguan volume cair

Asuhan Keperawatan BPH

Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan Benigna Prostat Hipertropi (BPH) A. Pengkajian Data subyektif : Pasien mengeluh sakit pada luka insisi. Pasien mengatakan tidak bisa melakukan hubungan seksual. Pasien selalu menanyakan tindakan yang dilakukan. Pasien mengatakan buang air kecil tidak terasa. Data Obyektif : Terdapat luka insisi Takikardi Gelisah Tekanan darah meningkat Ekspresi w ajah ketakutan Terpasang kateter B. Diagnosa Keperawatan yang Mungkin Muncul Gangguan rasa nyaman : nyeri berhubungan dengan spasme otot spincter Kurang pengetahuan : tentang TUR-P berhubungan dengan kurang informasi Gangguan pola tidur berhubungan dengan nyeri / efek pembedahan C. Intervensi Diagnosa Keperawatan 1. : Gangguan rasa nyaman : nyeri berhubungan dengan spasme otot spincter Tujuan : Setelah dilakukan perawatan selama 3-5 hari pasien mampu mempertahankan derajat kenyamanan secara adekuat. Kriteria hasil : Secara verbal pasien mengungkapkan nyeri berkurang atau hilan

Asuhan Keperawatan Bayi dengan BBLR

Diagnosa Keperawatan Yang Muncul Pola nafas tidak efektif b/d tidak adekuatnya ekspansi paru Gangguan pertukaran gas b/d kurangnya ventilasi alveolar sekunder terhadap defisiensi surfaktan Resiko tinggi gangguan keseimbangan keseimbangan cairan dan elektrolit b/d ketidakmampuan ginjal mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan tidak adekuatnya persediaan zat besi, kalsium, metabolisme yang tinggi dan intake yang kurang adekuat. Intervensi Diagnosa Keperawatan 1 : Pola nafas tidak efektif b/d tidak adekuatnya ekspansi paru Tujuan : Pola nafas yang efektif Kriteria Hasil : Kebutuhan oksigen menurun Nafas spontan, adekuat Tidak sesak. Tidak ada retraksi Intervensi Berikan posisi kepala sedikit ekstensi Berikan oksigen dengan metode yang sesuai Observasi irama, kedalaman dan frekuensi pernafasan Diagnosa Keperawatan 2 : Gangguan pertukaran gas b/d kurangnya ventilasi alveolar sekunder terhadap defisiensi surfakt

Susah Buang Air Besar

Kenapa susah buang air besar terutama saat berpuasa, pertanyaan ini sering dilontarkan pada saya. Susah buang air besar atau disebut Konstipasi / Constipation adalah keadaan dimana kotoran atau faeces mengalami pengerasan sehingga sulit dibuang. Bisa juga pada saat buang air besar terasa sakit sekali. Ada beberapa penyebab yang mengakibatkan konstipasi diantaranya adalah perubahan pola makan , akibat efek samping obat obatan, hormonal atau akibat adanya kelainan anatomis pada saluran pencernaan. Pada saat puasa konstipasi cenderung meningkat disebabkan beberapa faktor: 1. Saat berpuasa, terjadi kecenderungan kurang gerak, ini akan membuat pergerakan pencernaan kurang baik. Solusinya perlu dilakukan olah raga ringan seperti jalan kaki. 2. Sering terjadi kurang minum air putih. Kekurangan air pada tubuh dapat mengakibatkan konstipasi. Secara normal, tubuh kita memerlukan minum enam sampai delapan gelas atau sekitar 1,5 liter sehari. Solusinya banyakin minum air pa

Pedoman Umum Gizi Seimbang

Pada tahun 1992 di Roma, Italia diadakan Kongres Gizi Internasional yang merekomendasikan agar setiap negara menyusun Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS) untuk menghasilkan kualitas sumber daya manusia yang andal. Oleh karena itu Indonesia melalui Direktorat Bina Gizi Masyarakat, Departemen Kesehatan (Depkes) membuat pedoman umum gizi seimbang dengan logo yang berbentuk kerucut atau tumpeng yang terdiri dari 3 tingkat, yaitu : tingkat dasar menggambarkan sumber zat tenaga, yaitu padi-padian, umbi-umbian, dan tepung-tepungan; tingkat kedua diisi kelompok makanan sumber zat pengatur, yaitu sayur-sayuran dan buah-buahan; serta puncak tumpeng berisi kelompok makanan sumber zat pembangun, yaitu gabungan makanan hewani (termasuk susu) dan nabati. Dengan melihat perkembangan yang ada maka Depkes pada tahun 2002 telah merampungkan revisi terhadap UPGS tahun 1994. Bentuk logo PUGS tahun 2002 tetap dipertahankan atau sama dengan tahun 1994, yaitu kerucut atau

4 Sehat 5 Sempurna

4 sehat 5 sempurna diciptakan pada tahun 1950-an oleh Prof. Poerwo Soedarmo yang sering disebut juga sebagai Bapak Gizi Indonesia. Slogan "Empat Sehat Lima Sempurna" berisikan lima kelompok makanan, yaitu: (1) makanan pokok, (2) lauk-pauk, (3) sayur-sayuran, (4) buah-buahan, dan (5) susu. Kelima kelompok makanan ini dituangkan dalam suatu logo berbentuk lingkaran yang menempatkan kelompok makanan 1 sampai dengan 4 di sisi dalam lingkaran mengelilingi kelompok ke-5, yaitu susu, di bagian tengah. Karena ada kesan perbedaan mengenai susu, maka kemudian ada upaya untuk merubah kesan tersebut, sehingga pada tahun 1991 Departemen Kesehatan menerbitkan buku Pedoman Menyusun Menu Sehat Bergizi untuk Keluarga: 4 Sehat - 5 Sempurna, dengan logo yang telah mengalami perubahan. Jadi golongan makanan disusun dalam lingkaran dan terdiri dari lima belahan (menurut arah putaran jarum jam): (1) makanan pokok, (2) sayur-sayuran, (3) susu, (4) buah-buahan, dan

Internet Dapat Mencegah Pikun

Ini adalah berita gembira bagi para netters dan bloggers pada umumnya sekaligus bagi para lanjut usia ( lansia ) khususnya. Karena dengan mengakses internet, kita tidak hanya dapat mengetahui informasi tetapi dengan surfing di dunia maya ini, dapat membantu untuk memperbaiki dan melatih fungsi otak. Dan ini, khususnya bagi lansia, dapat mencegah pikun ( dementia ) yang seringkali mengancam orang lanjut usia, karena dengan mengakses internet berarti kita sudah melakukan atau melibatkan otak dalam sebuah aktivitas yang cukup rumit sehingga fungsi otak tetap dapat dipertahankan. Dengan surfing di internet, ibaratnya kita seperti membaca sebuah buku, sehingga bagian otak yang berfungsi untuk pengendalian bahasa, pengendalian daya ingat dan daya visual akan ikut bekerja, bahkan menambahkan aktivitas tambahan bagi otak yaitu untuk pengendalian keputusan dan pertimbangan. Ini yang membedakannya dengan membaca, karena bila kita surfing di internet maka kita akan dihadapkan dengan be

Olahraga bagi Penderita Diabetes

Diabetes dan Komplikasi yang Ditimbulkan Diabetes merupakan penyakit yang memiliki komplikasi (menyebabkan terjadinya penyakit lain) yang paling banyak. Hal ini berkaitan dengan kadar gula darah yang tinggi secara terus menerus dapat menimbulkan kerusakan pada pembuluh darah, saraf dan organ tubuh lainnya. Penderita diabetes bisa mengalami berbagai komplikasi jangka panjang jika diabetesnya tidak dikelola dengan baik. Komplikasi yang lebih sering terjadi dan mematikan adalah serangan jantung dan stroke. Selain itu komplikasi lain yang mungkin terjadi adalah kerusakan pada pembuluh darah di retina mata (retinopati diabetikum) yang bisa menyebabkan gangguan penglihatan, kelainan pada fungsi ginjal yang bisa menyebabkan gagal ginjal sehingga penderita harus menjalani cuci darah (hemodialisa) dan kerusakan pada saraf yang menyebabkan kulit lebih sering mengalami cedera. Selain itu luka/infeksi pada penderita diabetes biasanya berjalan lambat penyembuhannya karena kadar gula

Mastoiditis

Pengertian Mastoiditis merupakan keradangan kronik yang mengenai rongga mastoid dan komplikasi dari Otitis Media Kronis. Lapisan epitel dari telinga tengah adalah sambungan dari lapisan epitel sel-sel mastoid udara (mastoid air cells ) yang melekat ditulang temporal. Mastoiditis adalah penyakit sekunder dari otitis media yang tidak dirawat atau perawatannya tidak adekuat. Mastoiditis dapat terjadi secara akut maupun kronis. Pada saat belum ditemukan-nya antibiotik, mastoiditis merupakan penyebab kematian pada anak-anak serta ketulian/hilangnya pendengaran pada orang dewasa. Saat ini, terapi antibiotik ditujukan untuk pengobatan infeksi telinga tengah sebelum berkembang menjadi mastoiditis. Etiologi Kuman aerob Positif gram : S. Pyogenes, S. Albus. Negatif gram : Proteus spp, Pseudomonas spp, E. Coli, kuman anaerob. Bakterioides spp Patofisiologi Timbul dari infeksi yang berulang dari Otitis Media Akut. Faktor-faktor yang menyebabkan timbulnya infeksi ber

Hematomesis Melena

Pengertian Hematemesis adalah muntah darah dan melena adalah pengeluaran faeses atau tinja yang berwarna hitam seperti ter yang disebabkan oleh adanya perdarahan saluran makan bagian atas. Warna hematemesis tergantung pada lamanya hubungan atau kontak antara drah dengan asam lambung dan besar kecilnya perdarahan, sehingga dapat berwarna seperti kopi atau kemerah-merahan dan bergumpal-gumpal. Biasanya terjadi hematemesis bila ada perdarahan di daerah proksimal jejunun dan melena dapat terjadi tersendiri atau bersama-sama dengan hematemesis . Paling sedikit terjadi perdarahan sebanyak 50-100 ml, baru dijumpai keadaan melena. Banyaknya darah yang keluar selama hematemesis atau melena sulit dipakai sebagai patokan untuk menduga besar kecilnya perdarahan saluran makan bagian atas. Hematemesis dan melena merupakan suatu keadaan yang gawat dan memerlukan perawatan segera di rumah sakit. Penyebab perdarahan saluran makan bagian atas Kelainan esofagus: varise, esofagit

Leptospirosis

LANDASAN TEORI A. Pengertian Leptospirosis adalah suatu zoonosis yang disebabkan suatu mikroorganisme yaitu leptospira tanpa memandang bentuk spesifik serotipenya. Penyakit ini juga dikenal dengan nama seperti mud fever, slim fever, swamp fever, autumnal fever, infectoius jaundice, field fever, cane cutler fever. B. Etiologi Penyakit yang terdapat di negara yang beriklim tropis. Berbagai subgroup yang masing- masing terbagi dalam atas : L icterohaemorhagiae dengan reservoire tikus (syndroma weil) L. canicola dengan reservoire anjing L pamona dengan reservoire sapi dan babi Insiden : Penyakit ini dapat berjangkit pada laki-laki dan perempuan pada semua umur. C. Manifestasi klinis Masa tunas berkisar antara 2-26 hari(kebanyakan 7-13 hari) rata-rata 10 hari. Pada leptospira ini ditemukan perjalanan klini sbifasik : 1. Leptopiremia (berlangsung 4-9 hari) Timbul demam mendadak, diserta sakit kepala (frontal, oksipital atau bitemporal). Pada otot akan timbul keluha

Skizofrenia

Pengertian Skizofrenia / Schizophrenia adalah suatu diskripsi sindrom dengan variasi penyebab (banyak belum diketahui) dan perjalanan penyakit (tak selalu bersifat kronis atau deteriorating) yang luas, serta sejumlah akibat yang tergantung pada pertimbangan pengaruh genetik, fisik dan sosial budaya (Rusdi Maslim, 1997; 46). Penyebab 1. Keturunan Telah dibuktikan dengan penelitian bahwa angka kesakitan bagi saudara tiri 0,9-1,8 %, bagi saudara kandung 7-15 %, bagi anak dengan salah satu orang tua yang menderita Skizofrenia 40-68 %, kembar 2 telur 2-15 % dan kembar satu telur 61-86 % (Maramis, 1998; 215 ). 2. Endokrin Teori ini dikemukakan berhubung dengan sering timbulnya Skizofrenia pada waktu pubertas, waktu kehamilan atau puerperium dan waktu klimakterium., tetapi teori ini tidak dapat dibuktikan. 3. Metabolisme Teori ini didasarkan karena penderita Skizofrenia tampak pucat, tidak sehat, ujung extremitas agak sianosis, nafsu makan berkurang dan berat bada