Skip to main content

Cantik, Tidak Harus Sempurna

Seseorang bisa terlihat cantik tanpa harus memiliki kesempurnaan. Bisa saja anda terlihat biasa saja, namun secara keseluruhan terlihat cantik dan menarik. Salah satu caranya adalah menyiasati make up. Cobalah jadikan kekurangan menjadi sebuah daya tarik bagi anda, simak beberapa cara untuk menyiasatinya.

Apabila anda memiliki dahi lebar, kulit putih bersih atau coklat gelap maka setelah wajah selesai dimake up, baurkan glistener berwarna bronze sekitar 1 cm dari batas tepi rambut anda. Dengan begitu anda bisa memberi bayangan bagian atas dan memberi kesan dahi tidak terlalu lebar.

Jika letak kedua mata anda terlalu berdekatan maka siasati agar terlihat lebih proporsional. Langkah pertama adalah menghindari eye liner berwarna gelap pada bagian sudut dalam mata. Kedua adalah menonjolkan warna di sudut luar dan gunakan gloss atau iridescent eye shadow pada kelopak serta sudut dalam mata. Akan lebih baik anda menggunakan warna-warna terang agar memberi kesan mata lebih berjauhan.

Bentuk wajah yang memanjang dan tirus sebaiknya hindari membuat kontur dengan blush-on karena akan membuat wajah semakin panjang. Apabila ingin membubuhkan warna, lebih baik olaskan blush-on pada tulang pipi. Pemakaian blush-on pada bagian bawah tulang pipi akan menambah panjang wajah. Pilihlah warna terang seperti rose pada tulang pipi untuk menarik perhatian pada bagian tengah wajah.

Tapi jika anda memiliki bentuk bibir tipis maka siasati dengan menggariskan tepi bibir dengan lip linner warna coffe. Lalu warnai ke arah dalam dengan pinsil yang sama. Setelah itu, baru oleskan lipstik yang dua warna lebih terang dari lip linner ke seluruh bibir. Cara ini akan membuat bibir kelihatan lebih tebal karena adanya efek perspektif. Kesalahan yang sering dilakukan adalah terlalu banyak mengubah garis bibir dengan lip linner.

http://baliblog-cantik.blogspot.com/2008/02/cantik-tidak-harus-sempurna.html

Comments

Popular posts from this blog

Asuhan Keperawatan Pada Pasien Rematoid Artritis

Asuhan Keperawatan Pasien Rematoid Artritis Askep Klien Reumatoid Artritis Pengkajian Aktivitas/ istirahat Gejala : Nyeri sendi karena gerakan, nyeri tekan, memburuk dengan stres pada sendi; kekakuan pada pagi hari, biasanya terjadi bilateral dan simetris. Limitasi fungsional yang berpengaruh pada gaya hidup, waktu senggang, pekerjaan, keletihan. Tanda : Malaise Keterbatasan rentang gerak; atrofi otot, kulit, kontraktor/ kelaianan pada sendi. Kardiovaskuler Gejala : Fenomena Raynaud jari tangan/ kaki ( mis: pucat intermitten, sianosis, kemudian kemerahan pada jari sebelum warna kembali normal). Integritas ego Gejala : Faktor-faktor stres akut/ kronis: mis; finansial, pekerjaan, ketidakmampuan, faktor-faktor hubungan. Keputusan dan ketidakberdayaan ( situasi ketidakmampuan ) Ancaman pada konsep diri, citra tubuh, identitas pribadi ( misalnya ketergantungan pada orang lain). Makanan/ cairan Gejala ; Ketidakmampuan untuk menghasilkan/ mengkonsumsi makanan/ cairan adekuat: mual

Aritmia

1. Pengertian Gangguan irama jantung atau aritmia merupakan komplikasi yang sering terjadi pada infark miokardium. Aritmia atau disritmia adalah perubahan pada frekuensi dan irama jantung yang disebabkan oleh konduksi elektrolit abnormal atau otomatis (Doenges, 1999). Aritmia timbul akibat perubahan elektrofisiologi sel-sel miokardium. Perubahan elektrofisiologi ini bermanifestasi sebagai perubahan bentuk potensial aksi yaitu rekaman grafik aktivitas listrik sel (Price, 1994). Gangguan irama jantung tidak hanya terbatas pada iregularitas denyut jantung tapi juga termasuk gangguan kecepatan denyut dan konduksi (Hanafi, 1996). 2. Etiologi Etiologi aritmia jantung dalam garis besarnya dapat disebabkan oleh : Peradangan jantung, misalnya demam reumatik, peradangan miokard (miokarditis karena infeksi) Gangguan sirkulasi koroner (aterosklerosis koroner atau spasme arteri koroner), misalnya iskemia miokard, infark miokard. Karena obat (intoksikasi) antara lain oleh digitalis, quin

Psyciatric Nursing Care for Elderly

Mental Health Nursing Care for the Elderly Every year the definition of elderly changes, but maybe its fair to talk about the age of 65 as being the start of elderly. While this definition is somewhat arbitrary, it is many times associated with the age at which one can begin to receive pension benefits. At the moment, there is no United Nations standard numerical criterion, but the UN agreed cutoff is 60+ years to refer to the older population. Elderly mental health care is an important issue that affects almost one in every five American adults who are in fact known to be affected by some form of mental illness or the other. These mental illnesses include suffering from dementia and psychosis, delirium as well as depression and schizophrenia. Elderly mental health care today suffers from many lacunae and among these lacunae is the fact the majority of elders suffering from mental ailments shirk from getting them treated. It is commonly found that such elders will