Skip to main content

Perut Kecil dan rata, Cantik sekali...

Memiliki perut datar sudah pasti idaman setiap orang, sehingga segala usaha dilakukan agar hal itu terwujud. Mungkin anda sudah melakukan program diet super ketat tapi hasilnya tidak terlihat juga. Cobalah anda tambahkan aerobik dan latihan beban yang sudah anda lakukan secara teratur dengan latihan berikut.

Untuk mengurangi lemak yang terlalu banyak yang terdapat di perut, anda harus memiliki tiga hal penting yaitu kemauan, pola makan yang baik dan kebiasaan melatih otot-otot perut. Simak beberapa gerakan yang bisa anda lakukan agar perut rata bisa didapatkan.

Gerakan pertama adalah menggerakkan tubuh ke atas. Tidurlah telentang dengan kedua lengan dan kedua kaki direntang, kedua kaki dalam keadaan rileks, lalu tarik napas. Keluarkan napas pada waktu anda meraih dengan kedua lengan ke atas dan ke depan, serta gerakkan kepala ke arah dada, ke atas dan ke depan. Angkatlah kepala dan bahu dari lantai. Usahakan kedua lengan dekat dengan telinga sepanjang pergerakan ini. Saling tekankan kedua paha bagian dalam dan mulai tarik pusar ke dalam ke arah tulang punggung.

Secara perlahan-lahan tinggalkan lantai sampai anda membentuk huruf C. Punggung melengkung, kepala ke arah kedua lutut dan kedua tangan direntang ke depan. Lalu secara bertahap lakukan gerakan sebaliknya. Tarik napas dan gerakkan perut pada waktu bergerak ke belakang kembali ke lantai. Ulangi gerakan ini 6-10 kali.

Gerakan kedua adalah menyilang. Tidurlah telentang dengan kedua lutut diatas pinggul, kedua betis sejajar dengan lantai dan kedua tangan di belakang kepala. Naikkan kepala dan kedua bahu. Kencangkan perut dan putarlah ke kiri sambil merentangkan kaki kanan. Ingat, jangan menarik leher. Gerakan ini sebaiknya dari otot-otot perut. Tahan selama 3 detik lalu ganti sisi yang lain dan tahan selama 3 detik. Ini adalah satu kali ulangan. Lakukan 5 kali ulangan berganti-ganti kedua kaki.

Gerakan ketiga adalah meregangkan kedua kaki. Tidurlah telentang dengan lutut ditarik kearah dada. Letakkan kedua tangan pada tungkai bawah tepat dibawah lutut. Tariklah napas pada waktu anda menggunakan otot-otot perut untuk mengangkat kedua bahu kurang lebih 5 cm dari lantai.

Keluarkan napas dan kontraksikan otot-otot perut sambil anda meregangkan kedua lengan sepenuhnya dan kaki, sehingga membentuk sudut kurang lebih 45 derajat dari lantai. Lalu tariklah napas pada waktu menggerakkan kedua lutut kembali ke arah dada dan kedua lengan kembali ke arah lutut. Ulangi 6-10 kali.

Gerakan keempat adalah berenang. Tidurlah tengkurap, kedua lengan dan kedua kaki direntangkan kurang lebih 2-3 cm dari lantai. Secara bergantian angkat lengan dan kaki yang berlawanan bersama-sama, kurang lebih 10-15 cm, seperti mengipas-ngipas ke atas dan ke bawah. Tahanlah setiap angkatan selama 5 detik. Pada waktu tidak diangkat, usahakan lengan dan kaki kurang lebih 3 cm diatas lantai. Hitunglah gerakan ini sampai 20 kali dan kemudian berhenti.
Lakukan gerakan-gerakan diatas setiap hari hingga anda mendapatkan perut yang ramping dan rata.


http://baliblog-cantik.blogspot.com/2008/01/perut-kecil-dan-rata-cantik.html

Comments

Popular posts from this blog

Asuhan Keperawatan Pada Pasien Rematoid Artritis

Asuhan Keperawatan Pasien Rematoid Artritis Askep Klien Reumatoid Artritis Pengkajian Aktivitas/ istirahat Gejala : Nyeri sendi karena gerakan, nyeri tekan, memburuk dengan stres pada sendi; kekakuan pada pagi hari, biasanya terjadi bilateral dan simetris. Limitasi fungsional yang berpengaruh pada gaya hidup, waktu senggang, pekerjaan, keletihan. Tanda : Malaise Keterbatasan rentang gerak; atrofi otot, kulit, kontraktor/ kelaianan pada sendi. Kardiovaskuler Gejala : Fenomena Raynaud jari tangan/ kaki ( mis: pucat intermitten, sianosis, kemudian kemerahan pada jari sebelum warna kembali normal). Integritas ego Gejala : Faktor-faktor stres akut/ kronis: mis; finansial, pekerjaan, ketidakmampuan, faktor-faktor hubungan. Keputusan dan ketidakberdayaan ( situasi ketidakmampuan ) Ancaman pada konsep diri, citra tubuh, identitas pribadi ( misalnya ketergantungan pada orang lain). Makanan/ cairan Gejala ; Ketidakmampuan untuk menghasilkan/ mengkonsumsi makanan/ cairan adekuat: mual

Aritmia

1. Pengertian Gangguan irama jantung atau aritmia merupakan komplikasi yang sering terjadi pada infark miokardium. Aritmia atau disritmia adalah perubahan pada frekuensi dan irama jantung yang disebabkan oleh konduksi elektrolit abnormal atau otomatis (Doenges, 1999). Aritmia timbul akibat perubahan elektrofisiologi sel-sel miokardium. Perubahan elektrofisiologi ini bermanifestasi sebagai perubahan bentuk potensial aksi yaitu rekaman grafik aktivitas listrik sel (Price, 1994). Gangguan irama jantung tidak hanya terbatas pada iregularitas denyut jantung tapi juga termasuk gangguan kecepatan denyut dan konduksi (Hanafi, 1996). 2. Etiologi Etiologi aritmia jantung dalam garis besarnya dapat disebabkan oleh : Peradangan jantung, misalnya demam reumatik, peradangan miokard (miokarditis karena infeksi) Gangguan sirkulasi koroner (aterosklerosis koroner atau spasme arteri koroner), misalnya iskemia miokard, infark miokard. Karena obat (intoksikasi) antara lain oleh digitalis, quin

Psyciatric Nursing Care for Elderly

Mental Health Nursing Care for the Elderly Every year the definition of elderly changes, but maybe its fair to talk about the age of 65 as being the start of elderly. While this definition is somewhat arbitrary, it is many times associated with the age at which one can begin to receive pension benefits. At the moment, there is no United Nations standard numerical criterion, but the UN agreed cutoff is 60+ years to refer to the older population. Elderly mental health care is an important issue that affects almost one in every five American adults who are in fact known to be affected by some form of mental illness or the other. These mental illnesses include suffering from dementia and psychosis, delirium as well as depression and schizophrenia. Elderly mental health care today suffers from many lacunae and among these lacunae is the fact the majority of elders suffering from mental ailments shirk from getting them treated. It is commonly found that such elders will