Skip to main content

6 Bentuk Bibir yang Mencerminkan Kepribadian Wanita

Konon, mereka yang memiliki bibir tipis adalah sosok yang komunikatif, mudah bergaul dan cerewet. Sedangkan mereka yang berbibir tebal, cenderung tertutup dan agak pemalu. Hmm... mungkin memang benar, namun bentuk fisik bibir tidak hanya dibedakan menjadi dua, dan cukup kompleks.


Pada dasarnya bibir memang dibedakan antara tebal dan tipis, namun kelebaran bibir juga menambah perbedaan bentuk fisik bibir. Ada pula bibir yang simetris, dengan ukuran yang sama dan proporsional. Namun, ada pula yang asimetris, antara sudut kanan dan kiri agak berbeda.

Uniknya, masing-masing bentuk tersebut mengungkapkan kepribadian seseorang. Lantas apa kata bentuk bibir soal kepribadian Anda?

1. Bibir Penuh
Cirinya:
Bibir ini cukup tebal dan ukurannya penuh. Bentuknya juga padat berisi dan cenderung membentuk kurva, mereka yang memiliki bibir seperti ini, contohnya: Angelina Jolie, Titi Dj, Megan Fox.

Kepribadian:
Pada umumnya mereka yang berbibir penuh cenderung suka akan petualangan dan tantangan. Mereka suka memanjakan diri dan tergolong orang yang berani. Mereka tidak terlalu suka diatur, dan cenderung vokal. Mereka adalah sosok yang mandiri, aktif, dan seksi.

2. Bibir Tipis dan Lebar
Cirinya:
Bibir tipis, dan mengembang cenderung lebih lebar dari orang lain saat tersenyum. Mereka yang memiliki bibir seperti ini, contohnya: Luna Maya, Acha Septriasa, Anne Hathaway, Rossa.

Kepribadian:
Orang-orang seperti ini cenderung populer dan punya banyak teman. Perfeksionis dalam hal pekerjaan, punya banyak talenta, dan cenderung diiringi kesuksesan. Anda tak suka ditekan dan diatur, Anda percaya bahwa Anda bisa menentukan takdir sendiri dan tak bergantung pada orang lain.

3. Bibir Kecil dan tebal
Cirinya:
Ukurannya tergolong kecil, namun bibir ini cukup berisi dan tidak tipis. Bentuknya nyaris bulat menyerupai kancing. Mereka yang memiliki bibir seperti ini, contohnya: Drew Barrymore, Agnes Monica, Chelsea Olivia.

Kepribadian:
Rasa keingintahuan mereka akan sesuatu sangat besar, mereka juga sangat menarik secara fisik. Di antara yang lain, mereka punya sifat yang pemberontak. Mudah mencari teman dan selalu menjadi pusat perhatian.

4. Bibir Kecil dan tipis
Cirinya:
Ukurannya kecil dan tipis, terkadang bibir dengan ciri ini cenderung asimetris. Mereka yang memiliki bibir seperti ini, contohnya: Kate Hudson, Inneke Koesherawati, Reese Witherspoon, Nirina Zubir, Zora, Meychan.

Kepribadian:
Mereka adalah orang yang sangat teliti dan peduli akan hal-hal kecil. Sensitif, dan punya intuisi yang tajam. Cukup terbuka namun tak jarang di beberapa kesempatan tiba-tiba menjadi pemalu. Tak suka berpura-pura dan suka tampil apa adanya.

5. Bibir berbentuk busur
Bentuknya menyerupai hati dan mengembang bagaikan busur. ukurannya normal dan tidak terlalu lebar. Namun bibir bagian bawah cenderung sedikit lebih besar. Mereka yang memiliki bibir seperti ini, contohnya: Hayden Panettiere, Sandra Dewi, Asmirandah.

Kepribadian:
Mereka adalah sosok yang mandiri, ekspresif dan tak pernah menutupi apa yang mereka rasakan. Tidak takut akan masa depan dan cenderung vokal. Mereka berani bertanggung jawab dan tidak takut mengeluarkan kritikan tajam.

6. Bibir tebal
Bentuknya proporsional, namun tebal di kedua bagian (atas maupun bawah). Bentuk bibir normal dan tidak terlalu kurva. Mereka yang memiliki bibir seperti ini, contohnya: Natalie Portman, Julia Perez, Titi Kamal, Rianti Cartwright.

Kepribadian:
Mereka adalah sosok yang misterius, dan cenderung tertutup soal hal-hal yang pribadi. Cerdas dan sangat menarik, namun sulit untuk ditebak. Mereka tak mudah puas dan sulit untuk dirayu.

sumber: http://dunia-panas.blogspot.com/2010/12/6-bentuk-bibir-mencerminkan-kepribadian.html

Comments

Popular posts from this blog

Asuhan Keperawatan Pada Pasien Rematoid Artritis

Asuhan Keperawatan Pasien Rematoid Artritis Askep Klien Reumatoid Artritis Pengkajian Aktivitas/ istirahat Gejala : Nyeri sendi karena gerakan, nyeri tekan, memburuk dengan stres pada sendi; kekakuan pada pagi hari, biasanya terjadi bilateral dan simetris. Limitasi fungsional yang berpengaruh pada gaya hidup, waktu senggang, pekerjaan, keletihan. Tanda : Malaise Keterbatasan rentang gerak; atrofi otot, kulit, kontraktor/ kelaianan pada sendi. Kardiovaskuler Gejala : Fenomena Raynaud jari tangan/ kaki ( mis: pucat intermitten, sianosis, kemudian kemerahan pada jari sebelum warna kembali normal). Integritas ego Gejala : Faktor-faktor stres akut/ kronis: mis; finansial, pekerjaan, ketidakmampuan, faktor-faktor hubungan. Keputusan dan ketidakberdayaan ( situasi ketidakmampuan ) Ancaman pada konsep diri, citra tubuh, identitas pribadi ( misalnya ketergantungan pada orang lain). Makanan/ cairan Gejala ; Ketidakmampuan untuk menghasilkan/ mengkonsumsi makanan/ cairan adekuat: mual

Aritmia

1. Pengertian Gangguan irama jantung atau aritmia merupakan komplikasi yang sering terjadi pada infark miokardium. Aritmia atau disritmia adalah perubahan pada frekuensi dan irama jantung yang disebabkan oleh konduksi elektrolit abnormal atau otomatis (Doenges, 1999). Aritmia timbul akibat perubahan elektrofisiologi sel-sel miokardium. Perubahan elektrofisiologi ini bermanifestasi sebagai perubahan bentuk potensial aksi yaitu rekaman grafik aktivitas listrik sel (Price, 1994). Gangguan irama jantung tidak hanya terbatas pada iregularitas denyut jantung tapi juga termasuk gangguan kecepatan denyut dan konduksi (Hanafi, 1996). 2. Etiologi Etiologi aritmia jantung dalam garis besarnya dapat disebabkan oleh : Peradangan jantung, misalnya demam reumatik, peradangan miokard (miokarditis karena infeksi) Gangguan sirkulasi koroner (aterosklerosis koroner atau spasme arteri koroner), misalnya iskemia miokard, infark miokard. Karena obat (intoksikasi) antara lain oleh digitalis, quin

Psyciatric Nursing Care for Elderly

Mental Health Nursing Care for the Elderly Every year the definition of elderly changes, but maybe its fair to talk about the age of 65 as being the start of elderly. While this definition is somewhat arbitrary, it is many times associated with the age at which one can begin to receive pension benefits. At the moment, there is no United Nations standard numerical criterion, but the UN agreed cutoff is 60+ years to refer to the older population. Elderly mental health care is an important issue that affects almost one in every five American adults who are in fact known to be affected by some form of mental illness or the other. These mental illnesses include suffering from dementia and psychosis, delirium as well as depression and schizophrenia. Elderly mental health care today suffers from many lacunae and among these lacunae is the fact the majority of elders suffering from mental ailments shirk from getting them treated. It is commonly found that such elders will