Diagnosa Keperawatan yang Muncul
Intervensi
Diagnosa Keperawatan 1. :
Pola nafas tidak efektif b/d tidak adekuatnya ekspansi paru
Tujuan
Pola nafas yang efektif
Kriteria Hasil :
Intervensi
Diagnosa Keperawatan 2. :
Gangguan pertukaran gas b/d kurangnya ventilasi alveolar sekunder terhadap defisiensi surfaktan
Tujuan
Pertukaran gas adekuat
Kriteria Hasil :
Intervensi
Diagnosa Keperawatan 3. :
Resiko tinggi gangguan keseimbangan keseimbangan cairan dan elektrolit b/d ketidakmampuan ginjal mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit
Tujuan
Hidrasi baik
Kriteria Hasil :
Intervensi
Diagnosa Keperawatan 4. :
Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan tidak adekuatnya persediaan zat besi, kalsium, metabolisme yang tinggi dan intake yang kurang adekuat
Tujuan
Nutrisi adekuat
Kriteria Hasil :
Intervensi
Diagnosa Keperawatan 5. :
Resiko tinggi hipotermi atau hipertermi b/d imaturitas fungsi termoregulasi atau perubahan suhu lingkungan
Tujuan
Suhu bayi stabil
Kriteria Hasil ;
Intervensi
- Pola nafas tidak efektif b/d tidak adekuatnya ekspansi paru
- Gangguan pertukaran gas b/d kurangnya ventilasi alveolar sekunder terhadap defisiensi surfaktan
- Resiko tinggi gangguan keseimbangan keseimbangan cairan dan elektrolit b/d ketidakmampuan ginjal mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit
- Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan tidak adekuatnya persediaan zat besi, kalsium, metabolisme yang tinggi dan intake yang kurang adekuat
- Resiko tinggi hipotermi atau hipertermi b/d imaturitas fungsi termoregulasi atau perubahan suhu lingkungan
Intervensi
Diagnosa Keperawatan 1. :
Pola nafas tidak efektif b/d tidak adekuatnya ekspansi paru
Tujuan
Pola nafas yang efektif
Kriteria Hasil :
- Kebutuhan oksigen menurun
- Nafas spontan, adekuat
- Tidak sesak
- Tidak ada retraksi
Intervensi
- Berikan posisi kepala sedikit ekstensi
- Berikan oksigen dengan metode yang sesuai
- Observasi irama, kedalaman dan frekuensi pernafasan
Diagnosa Keperawatan 2. :
Gangguan pertukaran gas b/d kurangnya ventilasi alveolar sekunder terhadap defisiensi surfaktan
Tujuan
Pertukaran gas adekuat
Kriteria Hasil :
- Tidak sianosis
- Analisa gas darah normal
- Saturasi oksigen normal.
Intervensi
- Lakukan isap lendir kalau perlu
- Berikan oksigen dengan metode yang sesuai
- Observasi warna kulit
- Ukur saturasi oksigen
- Observasi tanda-tanda perburukan pernafasan
- Lapor dokter apabila terdapat tanda-tanda perburukan pernafasan
- Kolaborasi dalam pemeriksaan analisa gas darah
- Kolaborasi dalam pemeriksaan surfaktan
Diagnosa Keperawatan 3. :
Resiko tinggi gangguan keseimbangan keseimbangan cairan dan elektrolit b/d ketidakmampuan ginjal mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit
Tujuan
Hidrasi baik
Kriteria Hasil :
- Turgor kulit elastik
- Tidak ada edema
- Produksi urin 1-2 cc/kgbb/jam
- Elektrolit darah dalam batas normal
Intervensi
- Observasi turgor kulit.
- Catat intake dan output
- Kolaborasi dalam pemberian cairan intra vena dan elektrolit
- Kolaborasi dalam pemeriksaan elektrolit darah
Diagnosa Keperawatan 4. :
Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan tidak adekuatnya persediaan zat besi, kalsium, metabolisme yang tinggi dan intake yang kurang adekuat
Tujuan
Nutrisi adekuat
Kriteria Hasil :
- Berat badan naik 10-30 gram / hari
- Tidak ada edema
- Protein dan albumin darah dalam batas normal
Intervensi
- Berikan ASI/PASI dengan metode yang tepat
- Observasi dan catat toleransi minum
- Timbang berat badan setiap hari
- Catat intake dan output
- Kolaborasi dalam pemberian total parenteral nutrition kalau perlu
Diagnosa Keperawatan 5. :
Resiko tinggi hipotermi atau hipertermi b/d imaturitas fungsi termoregulasi atau perubahan suhu lingkungan
Tujuan
Suhu bayi stabil
Kriteria Hasil ;
- Suhu 36,5 0C -37,2 0C
- Akral hangat
Intervensi
- Rawat bayi dengan suhu lingkungan sesuai
- Hindarkan bayi kontak langsung dengan benda sebagai sumber dingin/panas
- Ukur suhu bayi setiap 3 jam atau kalau perlu
- Ganti popok bila basah
Comments